Bali yang terletak di Indonesia timur menjadi salah satu destinasi diving paling populer di Asia Tenggara berkat perairan tropisnya yang hangat dan kaya akan kehidupan bawah laut mulai dari terumbu karang berwarna-warni hingga bangkai kapal bersejarah yang menjadi rumah bagi ribuan spesies ikan endemik. Pada tahun 2025 khususnya aktivitas diving di sini semakin diminati dengan peningkatan fasilitas berkelanjutan seperti pusat penyelaman berlisensi PADI dan program konservasi yang melibatkan wisatawan sehingga penyelam dapat menikmati petualangan sambil mendukung pelestarian ekosistem laut yang rapuh. Spot diving di Bali menawarkan kedalaman mulai dari 5 hingga 30 meter dengan visibilitas air mencapai 20 meter sehingga cocok untuk pemula maupun profesional yang ingin bertemu manta ray mola-mola atau hiu bambu tanpa tekanan arus kuat. Selain itu waktu terbaik untuk diving adalah antara Mei hingga Oktober ketika musim kemarau membawa cuaca cerah dan ombak tenang yang memudahkan akses ke pulau-pulau kecil di sekitar. Melalui artikel ini kita akan membahas lima spot diving unggulan di Bali yang direkomendasikan untuk 2025 dengan detail lokasi fasilitas akses serta pengalaman unik yang membuat liburan menjadi tak terlupakan.
Spot pertama Tulamben yang berada di pantai timur Bali dekat Karangasem menjadi ikon diving dunia karena kehadiran bangkai kapal USAT Liberty yang tenggelam pada Perang Dunia II dan kini tertutup terumbu karang lunak berwarna ungu serta pink yang menjadi habitat bagi barracuda jackfish dan moray eel raksasa. Penyelaman di sini dilakukan dari pantai pasir hitam dengan kedalaman rata-rata 10 hingga 25 meter sehingga ideal untuk pemula yang ingin merasakan sensasi wreck diving tanpa perahu panjang. Fasilitas pendukung mencakup sekolah diving seperti Tauch Terminal yang menyediakan peralatan lengkap instruktur bersertifikat dan paket harian mulai Rp 1.250.000 untuk dua kali penyelaman termasuk makan siang sederhana. Pada 2025 spot ini semakin ramai dengan tur night dive untuk menyaksikan bioluminesensi plankton yang menyala di sekitar bangkai kapal sehingga penyelam merasa seperti berada di dunia fantasi bawah air. Lokasi yang mudah dijangkau dari Denpasar hanya dua jam perjalanan darat membuatnya menjadi pilihan utama bagi wisatawan yang ingin kombinasi diving dengan wisata budaya di sekitar.
Spot kedua Nusa Penida yang terletak di selatan Bali menawarkan pengalaman adrenalin tinggi di Crystal Bay dan Manta Point di mana penyelam dapat berenang bebas bersama pari manta raksasa yang lebarnya mencapai tiga meter serta mola-mola bulat yang muncul pada musim dingin. Kedalaman di Crystal Bay sekitar 15 meter dengan arus sedang yang menambah tantangan drift diving sementara visibilitas jernih memungkinkan fotografi underwater yang spektakuler. Akses ke pulau ini melalui perahu cepat dari Sanur selama 45 menit dengan biaya Rp 300.000 pulang-pergi dan pusat diving seperti Atlantis Dive Center menyediakan paket tiga hari seharga Rp 7.200.000 yang mencakup sembilan penyelaman serta akomodasi sederhana. Pada 2025 inisiatif konservasi di sini melibatkan tamu untuk membersihkan sampah plastik dari terumbu sehingga pengalaman diving menjadi lebih bermakna. Spot ini cocok untuk advanced diver yang mencari interaksi langsung dengan kehidupan laut besar meskipun pemula dapat ikut dengan guide berpengalaman.
Lalu ada Padang Bai yang berada di pantai timur dekat Candidasa dengan Blue Lagoon dan Jepun Reef yang memukau melalui dinding karang vertikal setinggi 20 meter penuh sea fan raksasa dan nudibranch berpola rumit yang menjadi favorit macro photographer. Penyelaman di sini biasanya dua sesi harian dengan kedalaman 8 hingga 18 meter dan arus ringan sehingga ramah untuk keluarga atau pasangan yang ingin snorkeling sekaligus diving. Fasilitasnya termasuk resor seperti Bloo Lagoon Village yang menawarkan paket Rp 2.150.000 untuk dua kali penyelaman termasuk transfer dari Kuta dan peralatan standar. Pada 2025 spot ini menjadi bagian dari rute safari diving yang menghubungkan ke Amed untuk eksplorasi lebih luas. Pengalaman di Padang Bai tidak hanya tentang keindahan bawah air tapi juga relaksasi di pantai berpasir putih setelah sesi menyelam.
Spot keempat Pulau Menjangan yang terletak di Taman Nasional Barat Bali menjadi surga untuk penyelam yang menyukai terumbu karang keras berbentuk kipas dan meja yang menjadi rumah bagi white-tip reef shark serta eagle ray yang meluncur anggun di antara celah karang. Kedalaman rata-rata 10 hingga 30 meter dengan visibilitas 25 meter membuatnya ideal untuk advanced open water course yang disediakan oleh operator seperti Bali Fun Diving dengan harga Rp 5.500.000 untuk lima penyelaman. Akses melalui perahu dari Labuhan Lalang selama 30 menit dan pada 2025 kuota harian dibatasi untuk konservasi sehingga pemesanan dini sangat disarankan. Spot ini menawarkan ketenangan total karena lokasinya di area nasional yang bebas dari keramaian sehingga penyelam dapat fokus pada observasi alamiah.
Terakhir Amed yang membentang di pantai timur Karangasem dengan Pantai Jemeluk yang tenang menjadi pilihan santai untuk pemula berkat terumbu karang dangkal penuh ikan surgeonfish dan snapper yang berenang bebas di kedalaman 5 hingga 15 meter. Arus minimal memungkinkan snorkeling dari pantai langsung sementara fasilitas seperti Amed Dive Center menyediakan paket Rp 1.550.000 untuk diving plus transportasi. Pada 2025 spot ini semakin populer dengan tur budaya nelayan setempat setelah penyelaman. Pengalaman di Amed menggabungkan diving dengan pemandangan gunung Agung di kejauhan.